BATALYON MAHASISWA 17 MEI
Yon mahasiswa 17 Mei adalah merupakan bentuk permulaan daripada timbulnya Menwa di Kalimantan Selatan. Nama Yon mahasiwa 17 Mei ini diambil dari nama peringatan sejarah perjuangan rakyat di Kalimantan Selatan yaitu Divisi IV ALRI 17 Mei 1949. Pembentukan Yonwa 17 Mei ini berdasarkan SK Pang Dam X/Lam tgl. 27 Februari 1962. Anggota – anggota Yonwa 17 Mei pada waktu itu terdiri dari mahasiswa – mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat dan Fakultas Syariah IAIN Antasari Banjarmasin. Kekuatan Batalyon ini tediri dari 5 Kompi dan diantaranya 1 Kompi puteri. Selanjutnya, latihan kemiliteran dari Yonwa 17 Mei ini diberikan oleh Instruktur dari Kodim 1007 Banjarmasin dan latihan ini merupakan bentuk Walawa yang pertama, selain latihan – latihan kemiliteran di lapangan, juga diberikan pengetahuan kemiliteran secara teratur antara lain teori – teori pertahanan negara. Dari anggota – anggota Yonwa inilah yang nantinya akan memimpin Resimen Mahakala/ Yon Nagarunting dan Menwa Suryanata Kalimantan Selatan.
RESIMEN MAHASISWA KALIMANTAN SELATAN (MEN-MAHAKALA)
Dengan adanya keputusan bersama : 1. Antara Wampa Hankam dan Materi PTIP No, M/A/19/63 tanggal 24 Januari 1963 tentang penyatuan mata pelajaran pertahanan negara sebagai daripada kurikulum Perguruan Tinggi 2. Dan keputusan bersama Wampa Hankam dan Menteri PTP No. M/A/20/63, tentang pelaksanaan pendidikan dinas pertama dari wajib latih dan pembentukan Resimen Mahasiswa di lingkungan Perguruan Tingggi. 3. Keputusan bersama antara Wampa Hankam dan Menteri PTIP No. M/A/21/63, tentang pelaksanaan pendidikan dinas pertama dari wajib militer di lingkungan Perguruan Tinggi dalam rangka pendidikan perwira cadangan. Maka berdasarkan hal – hal tersebut di atas, Yonwa 17 Mei diorganisir menjadi Resimen Mahasiswa yang diberi nama Mahakala (singkatan dari Mahasiswa Kalimantan Selatan ). Resimen Mahasiswa ini terdiri dari 2 batalyon dimana 1 batalyon daripadanya merupakan batalyon inti yang bernama batalyon “NAGARUNTING” yang bertugas sebagai militer bantuan dan taksis operationil langsung di bawah Kodam X / Lam.
Selanjutnya, 1 batalyon lainnya merupakan kesatuan pengawal di lingkungan Perguruan Tinggi yang taktis operationil langsung dibawah Rektor Unlam yang pada waktu itu Bapak Milono. Dengan adanya 2 batalyon yang berbeda pembinaannya, maka timbullah dualisme dalam Resimen Mahakala ini sehingga sering terdapat perbedaan pendapat tentang tugas – tugas yang dilaksanakan pada waktu itu. Tapi berkat saling pengertian dan rasa persatuan masing – masing Komandan Batalyon Nagarunting Sdr. GT. Hidayat AR dan Syamsuri dengan Komanda Batalyon pengawal Sdr. Amarill HS , maka perpecahan dalam tubuh Resimen Mahakala ini dapat dihindarikan. Selanjutnya dengan terdapatnya perkembangan – perkembangan yang pesat di dalam kesatuan–kesatuan Resimen Mahasiswa ( Menwa ) ditiap Perguruan Tinggi, sesuai dengan dinamikanya revolusi dalam rangka Trikora dan Dwikora sehingga satuan yang tadinya dimaksudka sebagai Resimen Pembina/ ADM, akhirnya menjelma menjadi Resimen taktis/lapangan. Kedudukan Menwa ini kemudian diperkuat dengan adanya keputusan bersama antara Menko Hankam/KASAD dan Menteri PTIP No. M/A/165/2/PTIP/65. Kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh Resimen Mahakala : Pengamanan dilingkungan Perguruan Tinggi Tugas – tugas inteligen Mengikuti dalam manouver mandau telabang Bersama – sama dengan ABRI mengadakan penggrebekan atas penimbunan barang – barang pokok Memberikan fasilitas dan bantuan dalam pengummpulan dana palang merah dan korban bencana alam. Ikut sebagai keamanan POM ke – V di Jakarta. Kemudian karena kurangnya pembiayaan maka perkembangan resimen Mahasiswa ini menjadi macet kembali sehingga penggunaannya tidak dapat teratur seperti apa yang diharapkan. Selanjutnya Menwa Mahakala menjelang aksi – aksi demonstrasi KAMI/KAPPI pada tahun 1966 keutuhannya tidak dapat dipertahankan lagi yang disebabkan karena dualisme pembinaan tersebut diatas, disatu pihak Resimen Mahakala sebagai mahasiswa harus ikut menyalurkan aspirasi angkatan ’66 pada waktu itu dan dilain pihak sebagai unsur pengaman antara Komando dengan angkatan ’66. Akhirnya Resimen ini tak dapat dipertahankan lagi dengan ikut sertanya Sdr. Amarill HS aktif dalam memimpin demonstrasi KAMI maka secara langsung Batalyon pengawal turut pula melepaskan baju hijaunya mengganti dengan jaket loreng/kuning KAMI. Sedangkan Yon Nagarunting tetap dengan seragamnya dengan tugas mengawal keamanan para demonstrasi pada waktu itu.
RESIMEN MAHASISWA SURYANATA KALIMANTAN SELATAN (MEN-MAHANATA)
Setelah kegagalan Resimen Mahakala maka atas inisiatif dari PangDam X/Lam yang pada waktu ialah Bapak Brigjen M. Sabirin Muchtar diadakan reorganisasi kembali Resimen Mahakala dengan disesuaikan pada ketentuan – ketentuan yang baru dari Menteri Hankam dan PTIP. Pada tanggal 25 Juni 1966 dikelurkanlah SK Pang Dam X/LAM No.133/2/1966 tentang pembentukan Resimen Mahasiswa Suryanata Kalimantan Selatan (MAHANATA), Pang Dam X/Lam melantik Menwa ini dengan kekuatan 3 batalyon; terdiri dari 1 Yon Wanra, 1 Yon serbaguna dan 1 Yon Linmas dan khusus 1 Kompi puteri. Sesuai dengan perkembangan Perguruan Tinggi di daerah Kal.Sel yang semakin meningkat maka anggota Menwa Suryanata ini mencakup seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Kal. Sel yaitu :
1. UNLAM
2. I.A.I.N Antasari
3. IKIP cabang Bandung di Banjarmasin ( belum integrasi dengan Unlam )
4. Universitas Achmad Yani
5. A.A.N
6. S.T.O
7. A.P.P.N.O
8. I.K.I.P Muhammadiyah
9. Akademi Theologia
Rencana semula Menwa Suryanata ini dengan kekuatan 3 batalyon organik , ternyata juga mengalami keseretan , karena erbentur pada soal pembiayaan , terutama untuk perlengkapan. Namun demikian, Menwa Suryanata ini tetap jalan terus dan berkat bantuan Bapak Brigjen M. Sabirin Muchtar, maka untuk sementara dapat dipenuhi keperluan perlengkapan sebanyak 1 Kompi tersebut. Walaupun organisasi Menwa Suryanata ini dalam keadaan yang seret jalannya, tapi berkat kemauan serta tanggungjawab yang besar dari para pembimbingnya, maka organisasinya tetap dapat bertahan hingga tahun 1971. Selain bantuan dari Bapak Brigjen M. Sabirin Muchtar pada waktu itu, Menwa Suryanata ini dapat bantuan serta perhatian dari Bapak Pj. Gubernur / Kdh Prop. Kal. Sel, M. Yamani, sehingga keperluan – keperluan administrasi dapat diatasi. Komandan Resimen Mahasiswa Suryanata , yang pertama adalah Sdr. Syar’i Mushafa (alm),tapi karena kesibukan – kesibukan sehingga tak dapat membimbing Menwa ini secara fulltimer, maka Dan Menwa Suryanata ini hanya selama 6 bulan memegang jabatan tersebut. Selanjutnya jabatan Dan Menwa Suryanata menjadi fakum, maka untuk kestabilan organisasi tersebut, jabatan Dan Menwa dirangkap oleh Sdr.Gt. Hidayat. AR , yang juga menjabat sebagai Kastaf pada waktu itu. Setelah mengalami masa – masa pasang surut dan timbul tenggelam, maka Menwa Suryanata ini menjelang akhir tahun 1971 menjadi kuat kembali. Hal ini disebabkan teraturnya kembali organisasi Menwa ini. Dimana pada waktu itu (1971) jabatan Dan Menwa Suryanata dipegang oleh seorang ABRI ( sesuai dengan Rako Resimen – resimen Mahasiswa se – Indonesia ) di – Jakarta tahun 1969. Untuk jabatan Komandan Resimen Mahasiswa Suryanata ini dipercayakan kepada Bapak Kapten Noer Brand ( sekarang mayor ), beliau bukanlah orang baru bagi mahasiswa Unlam yang senior, karena beliau adalah salah seorang Instruktur yang melatih Yonwa 17 Mei yang lalu. Berkat bimbingan dan kepemimpinan beliau Menwa Suryanata menjadi kuat dan semakin maju. Sesuai dengan SK bersama antara Menko Hankam/ Pangab dan Menteri PTIP No. M/A/65/1965 dan 2 /PTIP/1965, telah dijelaskan tentang kedudukan Resimen Mahasiswa Suryanata yang antara lain : bahwa Menwa merupakan bagian dari organisasi pertahanan sipil dan administratif organisasi berada dalam struktur Hansip dimana ia berada. Maka dengan semakin berkembangnya organisasi Hansip/Wanra didaerah – daerah seluruh Indonesia Menwa turut pula semakin kuat dan semakin maju. Berkat bantuan dan perhatian secara serius dari Kamada Hansip/Wanra XIV Kalimantan Selatan Bapak Gubernur Subardjo, maka kekuatan personil Menwa Suryanata ini semakin bertambah, diaman dengan didropnya perlengkapan yang baru, jumlah anggota Resimen Mahasiswa Suryanata Kal.Sel. yang semula 1 Kompi sekarang menjadi 1 Batalyon ( terdiri 3 Kompi putera dan 1 Kompi puteri ). Selanjutnya, Staf Komando ini dilengkapi dengan asisten I s.d IV dan pengangkatan Dan Yon beserta Dan Kie – Dan Kie dan Ton – Ton. (sekarang asisten I s.d VI ).
Berkat organisasi yang teratur dan kuat maka Resimen Suryanata Kal. Sel. ini telah banyak men “ dharma bahkti ” kan dirinya guna kepentingan negara, bangsa dan pembangunan.
Sumber : http://menwasuryanata.wordpress.com/sejarah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar